Makkah
- Saat Anda sedang beribadah ke Makkah tidak ada salahnya jalan-jalan sejenak
ke Alhada untuk mencari udara sejuk. Walau Arab Saudi beriklim panas, bukan
berarti tak ada tempat yang berudara sejuk seperti di puncak.
Alhada
adalah sebuah daerah yang berada di antara Makkah dengan Thaif. Seperti kota
penghubung, Alhada mirip daerah transit ketika seseorang melakukan perjalanan
antar dua kota berjarak 70 km tersebut.
Perjalanan
ke Alhada bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat. Lebih baik
pergi secara rombongan dengan menyewa bus daripada dengan taksi yang bisa
menguras dompet sekurangnya 200 riyal untuk sekali jalan.
Jalan
menuju Alhada penuh dengan pesona dan keunikan tersendiri. Penuh liku dan
tikungan yang tajam, khas jalanan di pegunungan. Eksotis karena jalan-jalan itu
dibuat dengan menggerus batu pegunungan sehingga meninggalkan kontur tebing
atau jurang yang curam.
Makin
mendekati Alhada suhu udara semakin turun, sore hari sekitar pukul 17.00-an
kabut perlahan mulai munculsehingga view dari atas Alhada ke arah jalan curam
di bawahnya menjadi kurang jelas. Padahal sebelumnya terlihat jelas sekali pola
liukan jalan dari mulai bagian bawah sampai atas.
Sesampainya
di mulut pintu Alhada, saya dan rombongan bertemu dendan Trisno dan Ujie.
Sayangnya mereka ghaib, alias tidak ketahuan ada di mana, hanya tersisa tulisan
vandal dengan cat putih di atas batu raksasa.
Di
Alhada suhu udaranya cukup sejak sehingga AC di dalam mobil tidak perlu
dinyalakan. Di sisi jalan dekat check point terdapat jejeran toko yang menjual
beraneka ragam buah-buahan. Ada delima, pear, pisang, pear, peach, srikaya, dan
berbagai macam lainnya.
Rekomendasi
saya adalah buah delima Thaif yang harganya 40 riyal tiap karton besar. Walau
berwarna hijau dan berukuran lebih kecil tapi rasanya sangat manis. Yummy!
Di
tempat itu juga ada yang berjualan jagung bakar seharga 7 riyal perbuahnya dan
kentang goreng seharga 5 riyal. Ada juga minuman teh mint yang lebih terjangkau
seharga 2 riyal tiap gelasnya. Tapi hati-hatilah jika bertemu dengan gerombolan
monyet liar yang sering mondar mandir dekat situ, jaga jarak jika memberi makan
mereka. Maklum saja namanya monyet liar, kalau terjadi apa-apa entah siapa yang
harus bertanggung jawab.
Jalanan
di Alhada mulus dengan tanaman-tanaman hijau di sisi dan jalur tengah. Sekilas
mirip dengan jalanan di Pondok Indah, cuma di Alhada tidak ada kemacetan.
Di
Alhada juga ada tempat Miqat Wadi Mihram. Miqat ini digunakan warga Tahif jika
hendak umroh ke Masjidil Haram. RS Militer juga terletak di Alhada, beberapa
korban Mina dibawa ke sini karena RS di Makkah sudah tidak mampu lagi menampung
pasien.
Jika
Anda mau bermalam di Alhada terdapat juga beberapa penginapan, antara lain Le
Meridien, Sheraton, dan Ramada. Atau jika mau bisa langsung lanjut ke Thaif
yang masih berjarak sekitar 40 km lagi.
No comments:
Post a Comment